Sabtu, September 17, 2011

no title.

sedang tidak bahagia. namun masih bisa pura-pura.

Kamis, Juli 21, 2011

'tentukan sendiri'

Rabu, 20 Juli 2011. Kost Blok D Genuk Indah Semarang.

Hari ini adalah hari terakhir untuk kelas GEC (General English Conversation) yang sudah saya ikuti untuk kali kedua. Tidak terasa sudah dua ronde kelas ini saya ikuti. Dan sudah dua bulan saya habiskan waktu saya dua kali seminggu di kelas ini dengan mengoceh bersama teman-teman yang lainnya.

Saya kembali teringat pada 3 bulan sebelum hari ini. Saat itu ialah saat dimana teman-teman seangkatan saya sudah diwisuda sedangkan saya yang culun ini belum. Haha. Tertundanya wisuda saya dikarenakan saya belum menyelesaikan beberapa persyaratan wisuda. Ini berarti saya punya waktu luang sekitar 6 bulan menuju wisuda kedua bulan Oktober. Amin!

Sebetulnya ada beberapa hal yang ingin sekali saya lakukan dalam 6 bulan ini. Salah satunya adalah saya ingin sekali memperbaiki kemampuan berbahasa Inggris saya. Dan pun setiap tes toefl saya selalu mendapatkan kesulitan dalam menjawab soal-soal listening. Structure sama reading juga sih. Eh berarti semuanya ya. Haha. Namun saat itu saya masih kesulitan untuk mencari tau apa yang harus saya lakukan untuk memperbaiki kemampuan Inggris saya.

Sambil menunggu jadwal penelitian untuk mengumpulkan data untuk tugas akhir, saya berencana les bahasa inggris untuk memperbaiki tenses dan grammar saya yang masih kacau. Pergilah saya ke Aspac. Karena hanya Aspac yang saya paham betul lokasinya. Aspac adalah salah satu tempat les bahasa asing di kota Semarang dan sepengetahuan saya adalah yang termurah. Bayangkan untuk kelas GEC kita hanya perlu mengeluarkan uang Rp. 100.000 untuk 12 kali pertemuan.

Jadilah waktu itu saya berangkat ke Aspac dengan harapan akan mendapat kelas yang saya inginkan. Namun ternyata untuk kelas grammar belum ada yang buka. Jadi sistem disana adalah kita mendaftarkan diri di salah satu kelas kemudian jika jumlah siswa di kelas tersebut sudah mencapai angka minimal barulah kelas tersebut akan dimulai. Kayaknya yang lain juga gini deh ya. Haha.

Dua minggu saya menunggu belum ada panggilan. Sampai akhirnya pihak Aspac telpon saya dan bilang bagaimana kalo saya ambil kelas conversation saja. Saya sempat bingung dan merasa minder. Dibayangan saya, kelas conversation itu pasti diisi oleh orang-orang expert. Pasti saya akan merasa terintimidasi dengan mereka karena saya sadar kemampuan saya masih sangat di bawah standar. Namun mereka meyakinkan saya untuk dicoba aja. Dan akhirnya saya yang gampang sekali dipengaruhi ini iya-iya saja. Haha.

Singkat cerita, saat menjalani kelas GEC saya sangat menikmatinya. Belajar bersama dengan teman-teman baru yang menyenangkan dan mengobrol tentang hal-hal yang menyenangkan namun tetap dalam bahasa inggris ditemani guru yang sangat asyik adalah sangat sangat menyenangkan dan tidak membosankan dalam belajar bahasa Inggris. Hingga tanpa terasa 12 pertemuan sudah selesai saya jalani. Bahkan saking senang dengan kelas GEC, saya dan beberapa teman di GEC ini memutuskan untuk melanjutkan kelas kami. Dan pada akhirnya saya juga mengajak salah satu teman akrab saya di kampus untuk ikut les GEC bersama saya, untungnya ia mau. Haha.

Dan lagi-lagi dengan klise saya harus bilang tanpa terasa 12 pertemuan di ronde kedua ini pun sudah saya dan teman-teman lewati.

Selain tentunya ilmu yang bertambah dan teman yang bertambah pula, di kelas GEC ini saya juga dipertemukan dengan berbagai macam sifat dan tingkah laku dari berbagai macam orang. Ada yang suka sekali berbagi tips tentang mendapatkan pekerjaan. Karena ia termasuk orang yang sangat beruntung bisa mendapatkan pekerjaan di bank dengan mudah, yang kata orang sulit didapatkan. Ia bukan sombong, ia justru memberi semangat kepada yang lain untuk meyakinkan kita pasti bisa mendapatkan apa yang kita mau jika kita yakin. Jangan gampang menyerah dan tetaplah berusaha.

Ada juga seorang wanita yang sudah berumur 30 tahun dan belum menikah tapi tetap kelihatan bahagia dan menikmati hidupnya. Pekerjaannya adalah seorang bidan dan dia sangat mencintai pekerjaannya. Setiap ada waktu untuk presentasi, dia akan dengan senang hati untuk membagi pengalamannya tentang pekerjaannya. Hal yang dapat saya pelajari dari dia ialah senangi pekerjaanmu dan kau akan menikmati hidupmu.

Ada juga seorang ibu rumah tangga sekaligus seorang wanita karier. Ia adalah ibu dari 2 orang anak dan ia adalah seorang dokter yang sedang ambil study bidang spesialis anak. Yang saya bayangkan adalah ia mempunyai kehidupan yang sangat sibuk; menjadi seorang istri, seorang ibu dari 2 orang anak, seorang dokter yang sedang ambil kuliah dan seorang siswa yang sedang ambil kelas GEC untuk memperbaiki kemampuan dalam berbahasa inggris tapi tetap bisa ceria. Serius, ibu ini di tiap momen selalu kelihatan bahagia. Ini hal yang paling saya kagumi dari beliau. Dan ia bisa dengan lentur membaur dengan teman-teman les lain yang jauh lebih muda darinya.

Ada juga seorang wanita yang mendaftarkan diri ambil beasiswa di Korea Selatan dan beruntungnya ia mendapatkan apa yang dia mau. Dari sini saya mulai tau bahwa ternyata ada banyak sekali beasiswa pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri. Tinggal dari diri kita sendiri mau memanfaatkan kesempatan bagus ini atau tidak.

Dan masih banyak ragam teman yang saya temui di kelas GEC ini. Ya pastinya tidak semua sesempurna tersebut namun sebagai makhluk yang dianugerahi otak kita bisa memilih untuk hanya mengambil yang positif saja dan jangan ditiru yang negatifnya.





Btw, yang menyedihkan adalah setelah dua ronde GEC ini tugas akhir saya masih juga belum selesai. Culun dan malas. Haha.